SITUASI UMAT MUSLIM DEWASA INI
Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 110 yang artinya:
"kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ".
Hal ini pasti benar apabila kita melihat kembali masa yang lalu, pada waktu Islam mencapai puncak kejayaannya dan peradaban Islam hampir tidak tertandingi. Hal ini benar-benar terjadi dimasa Rasulullah saw. Pada waktu Islam benar-benar dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan. Gambaran umat muslim oleh Allah ini benar-benar terjadi pada waktu Islam mengatur segala aspek kehidupan, pada waktu dimana Islam hanya satu-satunya rujukan dalam memecahkan segala aspek kehidupan, bahkan jauh setelah Rasulullah, selama lebih dari 1300 tahun. Sayangnya setelah runtuhnya khilafah Islamiyah pada tahun 1924, perubahan mulai terjadi pada pokok ajaran Islam bahwa Islam tidak hanya ditinggalkan tetapi lebih buruk lagi diidentikan dengan kekerasan, teroris, dan keterbelakangan. Ringkasnya sekarang Islam hampir selalu dipandang sebelah mata oleh orang kafir dan oleh sebagian besar kaum muslimin yang korup secara intelektual.
Inilah suatu kenyataan yang dewasa ini kita hadapi sebagai kaum muslimin, sebagai fakta nyata ironis. Islam selalu yang tertinggi, Islam memberi manusia cara terbaik tentang bagaimana hidup. Islam adalah satu-satunya cara hidup yang lengkap dan selalu tepat sepanjang masa. Pertanyaan yang timbul adalah : Apabila Islam merupakan ideologi terbaik yang dapat digunakan oleh setiap orang, mengapa muslim sekarang menghadapi berbagai masalah ?
Rasulullah telah menjawab pertanyaan ini jauh sebelum masalah-masalah ini menjadi kenyataan. Rasulullah bersabda : "Nanti akan datang suatu zaman, ketika sekelompok orang mengerumuni kalian persis seperti kelompok orang-orang yang lapar mencoba menyantap hidangan diatas piring". Salah seorang sahabat terkejut dan bertanya: "apakah karena jumlah kita hanya sedikit ?". Rasulullah menjawab : "Tidak, jumlah ka!ian banyak, tetapi seperti buih yang ;nengapung diatas lautan. Allah telah mencabut rasa takut di dalam dada hati musuh kalian dan kalian dijangkiti penyakit `Wahn'. "Apa itu wahn ? ". Rasulullah menjawab : "Cinta dunia dan takut mati ".
Umat muslim telah meninggalkan Islam. Islam jauh dari kehidupan sehari-hari meskipun jumlah kita besar. Kita telah mengesampingkan Islam dalam setiap urusan, budaya, pikiran dan perasaan sehari-hari, meskipun kita melihat banyak kaum muslimin yang masih menjalankan tugas-tugas pokok mereka; seperti Sholat, puasa, pergi haji dan membayar zakat. Islam terpuruk untuk memenuhi naluni dasar ibadah. Cinta kita kepada dunia ini melebihi cinta kita kepada Allah.
Kita tidak rela mengorbankan "indahnya"dunia demi kehidupan abadi di akhirat kelak. Aqidah kita berada di titik terendah. Sebelum kita memeluk Islam seara kaffah, sekali lagi dengan cara menjadikannya rujukan bagi kehidupan kita, masalah-masalah yang kita hadapi sekarang akan tetap timbul. Dan hingga akhirnya kita akan menghadapi dunia dengan kehinaan.
KEPERDULIAN UMAT MUSLIM.
Dalam buku "Manhaj Fii Taghyiir", disebutkan bahwa pada suatu masa, keperdulian terbesar umat muslim adalah mengembalikan Islam sebagai cara hidup, dengan cara menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Sudah 76 tahun lamanya umat muslim hidup tanpa pemimpin, tanpa kesatuan politik, tanpa kekuasaan sejak runtuhnya khilafah Islamiyah, Ustman. Pada tahun 1924 umat muslim telah hilang. Kita telah dipermainkan oleh orang-orang kafir dengan cara yang amat menghina dan sekarang sudah waktunya kita harus bangkit. CUKUP ... CUKUP sudah. Kita telah dijanjikan oleh Allah apabila kita memeluk Islam secara totalitas (kaffah) kita akan menjadi umat terbaik, oleh karena itulah tujuan yang kita harus capai adalah mengembalikan Islam dan menyebarkan da'wah kesetiap penjuru dunia hingga Islam menguasai pemerintahan dan aturan Allah adalah yang tertinggi.
Tidak terbantahkan bahwa muslim sekarang telah menunjukan tanda-tanda kelahiranya kembali.. Kita melihat para muslim yang bersungguh-sungguh, yang mencoba dengan keras untuk menegmbalikan Islam sebagai pandangan hidup, meskipun hal ini merupakan tanda-tanda yang baik. Tujuan utama kelompok muslim ini adalah, pada umumnya tetap mendirikan kembali sebuah Daulah Islam, melaksanakan kembali Islam sebagai pandangan hidup yang menyeluruh. Sayangnya, kita melihat metode-metode perjuangan mereka gagal. Mereka gagal menyadari bahwa tindakan menegakkan kembali Islam adalah ibadah; perbuatan yang memerlukan ketaatan yang sempurna terhadap hukum syariat. Hal ini berarti perjuangan agar sesuai dengan aturan-aturan halal dan haram dalarn Islam.
Rasulullah bersabda : "Sholatlah kalian sebagaimana aku sholat ".
Hadits ini memberikan indikasi bahwa secara umum untuk setiap kegiatan ibadah, metode Nabi hares ditiru secara total. Hal ini justru merupakan masalah berbagai kelompok da'wah Islam yang tulus. Mereka tidak dapat memahami fakta bahwa kegiatan da'wah adalah sama halnya seperti kegiatan ibadah lain; metofle menegakkan kembali Islam HARUS sesuai dengan sunnah Rasulullah. Tanpa pemahaman ini, kita melihat kaum muslimin yang tulus akan kembali ke demokrasi atau Jihat sebagai metode da'wah, jelas jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepada mereka dalam perjuangannya. Dan mengembalikannya kepada metode da'wah Islam yang benar. Metode da'wah yang benar adalah metode Rasulullah saw. Untuk mendapatkan keberkahan dan kemenangan dari Allah SWT., serta pemahaman yang jelas tentang metode Rasulullah saw. dalam menyampaikan da'wah bersangkutan.
Dalam makalah ini, kita akan membahas pendekatan yang disederhanakan, metode Rasulullah dalam menyebarkan da'wah dan mendirikan Daulah Islamiyah.
MENEGAKKAN KEMBALI KHILAFAH, METODE RASULULLAH SAW.
Dalam melakukan perubahan, untuk menegakkan kembali Daulah khilafah kepada aturan Allah dan menyampaikan ajaran Islam ke seluruh dunia, kita harus mematuhi syariat dan mengikuti secara totalitas (kaffah) teladan Rasulullah dalam usahanya mendirikan Daulah Khilafah. Hal ini dengan jelas ditunjukan dalam Al Qur'an yang Artinya:
"Sesunggguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmah) Allah dan (Kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS. 3:21)
" Katakanlah : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu" (TQM.3:31).
"Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; " (TQM. 59. 7).
Banyak ayat-ayat lain yang menunjukan bahwa mengikuti Rasulullah dan menjadikannya tauladan hukumnya wajib. Disadari bahwa Rasulullah berjuang melawan orang-orang yang mengingkari Islam dan dewasa ini kita mengemban da' wah kepada muslim untuk mendorong mereka agar teguh terhadap Islam dan bekerja untuk mengembalikan kepada aturan-aturan Allah. Juga disadari bahwa sayangnya tanah-tanah muslim bukanlah darul Islam dan masyarakat penduduk muslim bukanlah masyarakat Islam. Akibatnya kegiatan da' wah sebaiknya menitikberatkan daripada perubahan negeri Islam yang ada menjadi Darul Islam dan mengubah masyarakat Islam pada tanah-tanah Islam menjadi masyarakat Islam dan mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat Islam. Berdasarkan kondisi yang ada ini, cara dalam menyampaikan da' wah harus mengikuti beberapa pedoman Rasulullah yang sejalan dengan metode Rasulullah
1. Da' wah dilaksanakan untuk melaksanakan firman Allah " Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyurh kepada yang ma ' ruf dan mencegah yang munkar ". (TQ. 3:104)
Da' wah adalah wajib. Setiap muslim yang berperan serta dalam menyampaikan ajaran harus bekerja dalam kerangka Islam. Mereka harus menjalankan penyampaian seruan Islam bukan cuma sekedar ini melaksanakan kewajiban. Tetapi juga mencapai pendirian khilafah dan membawa kempabi aturan Allah. Da' wah untuk membawa kembali Islam merupakan upaya bersama; suatu kebutuhan kelompok yang harus dibina untuk menyampaikan da' wah ini.
2. Dalam menyampaikan da' wah, para pengemban da' wah harus tunduk kepada aturan-aturan Allah sebagai satu-satunya dasar kegiatan-kegiatan dan tindakan mereka dan sebagai dasar untuk menawarkan pendapat bebas mereka tentang ideologi, pikiran, insiden dan kejadian yang berbeda yang terjadi. Pengemban da' wah harus terbuka, bereani, jelas dan menantang segala sesuatu yang bertentangan dengan Islam, baik agama, ideologi, pikiran, pendapat, konsep, sistem, kebiasaan dan tradisi.
3. Da' wah dilaksanakan untuk menuntaskan pelaksanaan Islam, baik dalam beribadah kepada Allah, urusan moral atau sistem. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT " Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang di turunkan Allah " . (TQ. 5-- 49). " Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah ". (TQM. 59:7)
Pelaksanaan semua yang ditentukan oleh Allah dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah merupakan kewajiban dan tidak ada perbedaan antara kewajiban yang satu dari kewajiban yang lain karena pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut bersifat wajib dan tidak diperbolehkan hanya melaksanakan beberapa bagian dan mengabaikan bagian yang lain. Juga tidak dibenarkan menerapkan aturan-aturan Islam secara bertahap. Aturan-aturan Islam harus dilaksanakan secara menyeluruh.
4. Mendasarkan kegiatan da' wah kepada sirah Rasulullah saw. Rasulullah saw. Diutus untuk mendirikan Daulah Islam dan mengubah tanah kafir menjadi tanah Islam. Berdasarkan metodenya kita dapat menemu kenali da' wahnya yang harus ditiru yang terdiri dari tiga tahap
(i) Tahap tabligh dan pembinaan; hal ini mencakup menemukan dan membina individu yang yakin dengan pendapat dan metode Rasulullah. Hal ini perlu untuk merumuskan dan menetapkan kelompok yang dapat mengemban da' wah.
(ii) Tahap interaksi dengan umat untuk mendorong umat bekerja untuk Islam dan melaksanakan da' wah seolah-olah da' wah adalah miliknya sehingga ia bekerja untuk menegakan Islam dalam kehidupannya, masyarakat dan negara.
(iii) Tahap menggalang kekuatan dan melaksanakan Islam secara sempurna dan menyeluruh dan menyebarkan ajarannya ke seluruh dunia.
Tahan pertama dianggap sebagai tahap dasar/awal, dengan inti ada dan lingkaran pertama dinetuk setelah dituntun ke ajaran dan metode. Lingkaran pertama dimulai melalui memalui hubungan perseorangan di antara umat, dan menyajikannya dengan pikiran dan metode secara perseorangan. Pada waktu melaksanakan kajian-kajian Islam, mereka akan mengembangkan kepribadian dan mental Islam yang benar, yang membuat mereka melihat pemikiran, kejadian, dan insiden dari sudut pandang Islam. Mereka juga akan mengembangkan fisik dan emosi Islam yang membuat mereka terikat pada Islam ketika mereka sepakat dengan apa yang dicintai Allah dan benci dengan apa yang di benci Allah. Hal ini merupakan tahap dasar sebagaimana dipraktekkan oleh Rasulullah, dengan. prioritas pembinaan dan kelompok dan masyarakat menjadi dasar akan keberadaan mereka, budaya dan seruan Islam, pada saat tersebut kepompok harus mulai dengan tahap kedua.
Tahap kedua melibatkan interaksi dengan umat agar mendorong mereka melaksanakan Islam dan inengangkat masalah-masalah penting dan vital. Hal ini dilakukan dengan menciptakan kesadaran masyarakat umum tentang ajaran-ajaran dan aturan-aturan Islam yang dianut oleh kelompok sehingga menjadikan Islam sebagai ajaran mereka sendiri, agar bertindak sesuai dengan ajaran Islam dan melaksanakannya.
Selama tahap ini kelompok tsb. akan mulai untuk secara bersama-sama menyampaikan kepada umat dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:
a) Memusatkan pada pembinaan lingkungan bagi perseorangan untuk membentuk kelompok dan meningkat jumlahnya dengan cara membentuk kepribadian Islami yang mampu melaksanakan da' wah.
b) Secara bersama-sama membina masyarakat melalui ajaran dan aturan-aturan Islam yang telah dianut oleh kelompok. Hal ini dilakukan melalui pengkajian di masjid-masjid, ceramah umum, seminar, konferensi, membuat tulisan dalam surat kabar, majalah, buku dan brosur untuk menyadarkan umat tentang Islam.
c) Perjungan intelektual terhadap non muslim, sistem dan ajaran-ajaran dengan cara mengungkapkan kesalahan-kesalahan mereka dan apa saja yang bertentangan dengan Islam untuk membersihkan umat.
d) Perjuangan politik yang merupakan perjuangan terhadap negara-negara imperialis yang mempunyai kekuatan di atas tanah-tanah muslim dan tantangan terhadap rezim Islam di seluruh negeri Islam dengan cara mengungkap dan membawa mereka kembali mempertanyakan diri atas semua kejahatan yang telah mereka lakukan.
Pedoman ini sejalan dengan metode Rasululah saw.. Rasulullah saw datang membawa ajaran Islam untuk seluruh umat manusia, menantang secara terbuka ajaran-ajaran kufur dalam segala aspek kehidupan, dan perang yang dinyatakan terhadap semua orang di seluruh dunia tanpa memperhatikan pertimbangan-pertimbangan kebiasaan, agama, kepercayaan (kredo) mereka terhadap aturan, terhadap publik dan ia tidak memperdulikan apapun kecuali ajaran Islam. Rasulullah menyerang Quraisy dengan cara melecehkan dewa-dewa mereka dan disinggungnya perasaan mereka dan ia menantang kepercayaan mereka dan mengutuknya. Rasulullah saw. Tidak menggunakan perjuangan fisik dalam da' wahnya meskipun ia beberapa kali terpancing dan hal ini harus ditiru dalam da' wah kita sekarang. Seorang pengembang da' wah tidak boleh menggunakan kekerasan tetapi harus menggunakan aktiviti politik dalam menegakkan Islam.
Tahap ketiga mencakup kegiatan mencari nusroh atau dukungan dari orang yang berpengaruh di masyarakat dan kalangan umat. Hal ini sesuai dengan tindakan Rasulullah pada waktu da' wah menjadi sulit. Sebagai contoh : Rasulullah pernah mendatangi Bani Kinda dan Bani Amir Ibnu Sasa' ah, tetapi mereka menuntut hak pemerintahan setelah Rasulullah saw. wafat. Hal ini ditolak oleh Rasulullah. Dan pencarian bantuan (nusroh) ini, kita mungkin memahami bahwa tujuan Rasulullah saw adalah mendirikan pemerintahan, tatanan politik serta sistem yang akan mengaturnya. Kemudian ia dibantu oleh masyarakat Madinah pada bai' at aqobah kedua. Dari hal ini dapat dipahami bahwa pencarian nusroh berbeda dari langkah pada tahap yang harus diikuti pada waktu masyarakat menjadi kaku atau tidak memperdulikan siapa yang menyampaikan da' wah dan ancaman-ancaman terhadap mereka semakin banyak. Ada dua tujuan dalam mencari nusroh:
Pertama : mendapatkan perlindungan untuk kelompok da' wah sehingga dapat melaksanakan da' wah secara aman.
Kedua : mencari pemerintahan untuk mendirikan khilafah dan membawa kembali aturan Allah dalam kehidupan msayarakat.
Meskipun pengemban da' wah turut terjun dalam mencari nusroh, ia akan tetap melanjutkan kegiatan-kegiatan lain tahap satu dan dua. Pembinaan masyarakat, pembentukan opini umum di antara umat, berperang melawan penjajah yang tidak mengakui kedaulatan negara, mengungkapkan rencana-rencana mereka dan mengungkapkan persekongkolan mereka, kepedulian akan urusan-urusan umat; semua kegiatan ini masih terus dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan dengan harapan mudanmudahan Allah memberikan umat ini keberhasilan, kemenangan dan kejayaan. Pada saat itulah orang-orang yang beriman akan senang dengan kemenangan yang diberikan Allah.
Kita berdoa mudah-mudahan Allah membimbing langkah kita dan memberi kekuatan agar kita dapat mendirikan Khilafah Islamiyah sehingga kita dapat mengatur dengan hukum Allah. Hal ini, secara singkat, cara yang dilaksanakan oleh Rasulullah menyampaikan da' wahnya hingga ia mendapat pertolongan dari Allah untuk mendirikan Daulah Islamiyah pertama di Madinah.
Selaki lagi, agar kita dapat menerapkan Islam dan menyebarkan Islam keseluruh penjuru dunia. Alhamdulillahi Rabb Al ` Amin.
Wallahua'lam
Bookmark this post: |
0 comments:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Post a Comment